MAHASISWA PRODI MANAJEMEN BENCANA COHORT 14, FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL, UNHAN RI MELAKSANAKAN KKDN HARI PERTAMA DI KABUPATEN PANDEGLANG

MAHASISWA PRODI MANAJEMEN BENCANA COHORT 14, FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL, UNHAN RI MELAKSANAKAN KKDN HARI PERTAMA DI KABUPATEN PANDEGLANG

By On Thursday, February 29 th, 2024 · no Comments · In

Jakarta – Mahasiswa Prodi Manajemen Bencana Cohort 14, Fakultas Keamanan Nasional, Unhan RI sebanyak 30 orang mengikuti KKDN (Kuliah Kerja dalam Negeri) hari pertama yang diselenggarakan pada hari Rabu, 28 Februari 2024 dengan tema “Peran Serta Pemerintah Daerah dalam Pengurangan Risiko Bencana Gempa dan Tsunami di Kab. Pandeglang” yang dibuka oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Mayor Jendral TNI. Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.Si., M.D.S., M.Si. Narasumber pada kegiatan ini Asfirmanto W. Adi, S.SI., M.DISMGT menjabat sebagain analis monitoring dan evaluasi BNPB, dan Abdul Hafizh, S.SI sebagai analis GIS BNPB. (29/3/2024)

Dalam paparan materinya Asfirmanto W. Adi, S.SI., M.DISMGT menyampaikan, Menurut arahan Presiden pada pembukaan rakornas PB 2023, pengelolaan tata ruang dan perizinan pembangunan berbasis mitigasi bencana. Memahami risiko bencana yang akan terjadi di suatu wilayah, maka dapat memperkuat tata kelola bencana, memperkuat ketangguhan, resiliensi, dan strategi dalam pengurangan risiko bencana, meningkatkan kemampuan merespon bencana dengan baik. KRB dapat menjadi dokumen pendukung dalam pembangunan daerah. KRB menjadi sarana komunikasi, informasi, edukasi. utnuk dapat menekan kerugian dari suatu bencana, pengambilan kebijakan, dasar penentuan arah, jalur, dan rambu evakuasi. Di Indonesia baru 50% daerah yang memiliki dokumen KRB. BNPB tidak bisa memfasilitasi secara langsung Pemda yang belum membuat KRB tetapi BNPB menyediakan peta bahaya untuk setiap daerah agar bisa menjadi acuan dalam pembuatan KRB.

Paparan materi Abdul Hafizh, S.SI menyampaikan, pengukuran bahaya dipengaruhi oleh faktor magnitudo, luasan, intensitas, durasi. Peta rawan: menginformasikan tingkat kecenderungan bencana terhadap satu wilayah. Perlu dilakukan analisis lanjutan untuk mengidentifikasi bahaya dari suatu bencana. Peta rawan bencana akan menjadi peta bahaya. Peta rawan berdasarkan histori, peta bahaya proyeksi bahaya di masa depan. Metode analisis bahaya menggunakan metode heuristik, statistik/probabilistik, dan deterministik. metode yg digunakan tergantung dengan ketersediaan data, sumber daya, dan waktu pelaksanaan.

Pada hari pertama KKDN ini mahasiswa banyak mendapatkan banyak pengalaman dan materi pengkajian risiko bencana dan pengkajian bahaya. Harapannya kegiatan ini mahasiswa dapat mengikuti dengan serius untuk mendapatkan pengetahuan.

Seluruh rangkaian Kegiatan  KKDN (Kuliah Kerja dalam Negeri) hari pertama berjalan dengan tertib dan lancar, hal ini terlihat dati antusiasisme mahasiswa dan para dosen menyimak dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber.

Selanjutnya KKDN diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber oleh Kaprodi Manajemen Bencana, yang dilanjutkan dengan foto bersama.

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty