Jakarta – Kepala Program Studi Magister Manajemen Bencana, Kolonel Caj Dr. Kusuma, M.Si., melaksanakan studi visit dalam rangka penelitian rumah apung dan rumah panggung di pemukiman nelayan Pluit. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Januari 2024 yang berlokasi di Pemukiman nelayan RT. 6 RW. 22, Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/1/2024).
Dalam kegiatan ini, didampingi oleh Kaprodi Magister Keamanan Maritim, Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, M. Si, Analis Akademik FKN Unhan RI, Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han, dan Staf Prodi KM Kapten Kav Andjar, M.Han juga dihadiri oleh Civitas Unhan RI.
Pada kesempatan pertama untuk penelitian pembangunan rumah apung dan rumah panggung, diadakan rapat yang dilaksanakan di posko pembangunan yang dipimpin oleh Kolonel Sus Ir. Resi Bismantara, S.T Kaprodi Sarjana Teknik Sipil FSTP Unhan RI yang di hadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Sains dan Teknologi, Sekretaris LPPM Unhan RI, Kaprodi Manajemen Bencana dan staf, Kaprodi Kamanan Maritim, dan vendor dari PT Panca Karya sebagai pengembang yang akan membangun rumah apung dan rumah panggung
Pada kesempatan rapat tersebut disampaikan tentang rencana pembiayaan sesuai spesifikasi rumah yang akan dibangun yaitu rumah apug dengan dasar rumah menggunakan cube dan dasar rumah menggunakan ponton atau drum kosong yang dirangkai serta rumah panggung.
Prodi Manajemen Bencana selaku asistensi tehnis yang berkaitan dengan bidang pengurangan risiko bencana menyarankan bahwa pembangunan rumah apung maupun rumah panggung harus memenuhi persyaratan pembangunan rumah pinggir pantai yaitu untuk kostruksi bangunan sebisa mungkin tidak menggunakan bahan dari besi agar tidak terjadi korosif karena air laut, untuk barang yang akan di isikan ke dalam rumah apung tidak lebih berat dari masa apung cube atau ponton. Pembangunan rumah panggung harus disesuaikan tingginya dengan situasi dan kondisi banjir rob tertinggi yang pernah terjadi di wilayah RT. 6 RW. 22, Kelurahan Pluit Kecamatan Penjaringan.
Menurut informasi dari hasil wawancara saya /peneliti MB dengan Ketua RT. 6 Bapak Warya didapatkan beberapa keterangan yaitu banjir yang terjadi di wilayah RT. 6 merupakan banjir rob bukan karena banjir yang disebabkan oleh luapan sungai. Hasil dari wawancara tersebut juga Bapak Warya Ketua RT 6 mengatakan bahwa banjir sering terjadi pada bulan Desember sampai dengan Januari atau pada bulan purnama penuh yaitu ketinggian air berkisar dari 20-90 Cm, sehingga dari kami sebagai peneliti Manajemen Bencana menyarankan untuk ketinggian rumah panggung harus dua kali lipat ketinggian banjir tertinggi yaitu 2 meter.
Seluruh rangkaian kegiatan asistensi tehnis Prodi Manajemen Bencana diakhiri dengan foto bersama.