PROGRAM STUDI DAMAI DAN RESOLUSI KONFLIK MELAKSANAKAN BEDAH BUKU

By On Monday, March 04 th, 2024 · no Comments · In

Jakarta- Program Studi Damai dan Resolusi Konflik dengan bangga menyelenggarakan kegiatan bedah buku yang menghadirkan salah satu dosen terkemuka Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Republik Indonesia, Dr. Ichsan Malik pada hari Senin, 04 Maret 2024. Acara yang dihadiri oleh mahasiswa, staf, dan civitas akademika ini bertujuan untuk mendalami konten serta merespons ide-ide inovatif yang disajikan dalam buku terbaru yang ditulis oleh Dr. Ichsan Malik.

Kegiatan bedah buku karya agung Dr. Ichsan Malik yang berjudul “Kepemimpinan dan Perdamaian” ini dipandu oleh moderator yang juga mengabdi sebagai Dosen Tetap Program Studi Damai dan Resolusi Konflik, Laksma TNI (Purn.) Dr. M. Adnan Madjid, S.H., M.Hum. Beliau memperkenalkan sosok Dr. Ichsan Malik selaku salah satu founding father Prodi Damai dan Resolusi Konflik yang sejauh ini telah berkontribusi secara signifikan terhadap perkembangan program studi.

Dr. Ichsan Malik menjelaskan bahwa kepemimpinan dan perdamaian konsep yang familiar dalam kajian militer. Namun dalam konsep perdamaian masih belum cukup terjamah sehingga perlu dibahas lebih lanjut mengenai konsep kepemimpinan yang berperan fundamental dalam proses perdamaian.  Dalam bukunya “Kepemimpinan dan Perdamaian”, Dr. Ichsan Malik memaparkan memperkenalkan 3 perspektif utama yaitu mengenai vision seorang pemimpin, karakter pemimpin yang digali dari Nelson Mandela dan Gus Dur dan beberapa Keterampilan Dasar bagi seorang pemimpin dalam proses perdamaian seperti negosiasi, membangun jaringan dan kemampuan campaigner.

Visi harus duimulai dari mimpi, Martin Luther mengatakan bahwa visi terlahir dari mimpi sehingga seorang pemimpin harus memiliki mimpi yang akan membawanya untuk memperjuangkan mimpi tersebut agar menjadi sebuah realita. Dalam upaya merealisasikan mimpi dan visi tersebut, seorang pemimpin akan mampu untuk membentuk strategi. Dalam membangun visi terdapat tantangan seperti keraguan manajemen, keraguan prioritas (priority doubt), keraguan etis (ethical doubt) yang harus dihadapi pemimpin lewat strategi dan perencanaan. Visi yang dibangun perlu memadukan dimensi waktu masa lalu, masa kini dan masa depan dengan idealnya gambaran masa depan suatu bangsa, adil, makmur dan damai.

Karakter merupakan aspek penting dalam kepemimpinan yang membantu dalam perdamaian berdasarkan beberapa kutipan dari Nelson Mandela dan Gus Dur, beberapa karakter tersebut adalah: Melihat ke depan, Kebebasan dan Kearifan Lokal. Menurut Gus Dur seorang pemimpin harus memiliki karakteristik toleran, resiliensi dan mampu mengambil inisiatif. Pemimpin jika ingin berhasil maka perlu memiliki keterampilan dasar pemimpin seperti negosiasi, mediasi, membangun jaringan dan mampu melakukan kampanye perdamaian. Dari Galtung kita belajar adanya peace journalism dan war journalism. Sehingga penting bagi seorang pemimpin untuk mampu mengarahkan kampanye yang mengarahkan suatu kondisi konflik ke arah perdamaian.Peserta kegiatan bedah buku dibawa untuk menjelajahi beragam isu-isu yang relevan sembari mendengarkan pandangan-pandangan yang menarik dari penulisnya. Bapak Mayjen TNI (Purn.) Dr. I Gede Sumertha KY, PSC., MHRMC selaku penanggap pertama memberikan book review yang telah disampaikan. Ia menilai bahwa pemilihan desain untuk cover buku ini sesuai dan sangat merepresentasikan nilai kepemimpinan (warna biru), gambar 3 daun yang melambangkan Trihita Karana atau 3 tingkat perdamaian (hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan sesama manusia, dan hubungan dengan lingkungan), gambar merpati yang menjadi simbol perdamaian serta 7 awan relungan yang menandakan tingkatan untuk mencapai perdamaian.

Pada daftar isi & sinopsis, buku ini memiliki keseimbangan pembahasan antara dua konsep yang disatukan dalam buku ini yaitu kepemimpinan dan perdamaian untuk menciptakan Peace and Conflict Resolutions. Pembahasan dalam buku ini sangat lugas dalam menyampaikan apa saja yang dibutuhkan bagi seorang pemimpin dalam mencapai perdamaian. Gaya bahasa dan alur dalam penulisan menarik untuk dibaca dan contoh yang dibawa dalam buku ini relevan dengan Karakteristik Pemimpin tingkat Global seperti Nelson Mandela dan tingkat Nasional Abdurrahman Wahid. Penanggap pertama yang merupakan dosen tetap Prodi DRK UNHAN RI menyimpulkan bahwa buku ini wajib dibaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi bahan bacaan yang wajib untuk mahasiswa Damai dan Resolusi Konflik.Tanggapan kedua disampaikan oleh Mayjen TNI (Purn.) Dr. Puguh Santoso, MA. juga memberikan review terhadap buku ini menyampaikan 3 hal utama: dasar argumentasi mengenai buku ini yang ditulis melalui berbagai sumber bacaan penulis lalu diwujudkan melalui tulisan, buku ini memenuhi syarat keilmuan dengan mengandung aspek empirik, sistematik, logic, serta perspektif yang berisikan harapan untuk mengaktualisasi perdamaian. Lahirnya buku ini dijelaskan akan menjadi pemicu bagi para dosen untuk dapat ikut berpikir, melengkapi dan menyempurnakan buku ini melalui karya-karya selanjutnya. Penanggap dua melihat warna cover buku yang terdiri dari biru dan putih seperti menggambarkan Hastabrata yang artinya pemimpin harus seperti langit, berpikir luas tak terbatas dan alam semesta harus menjadi referensi pemimpin. Warna Biru menggambarkan lautan yang memperlihatkan bahwa pemimpin harus seperti samudera yang tidak mau dikotori hatinya dan ini akan membuat nalar berpikirnya pun menjadi jernih.

Diskusi dalam kegiatan bedah buku berjalan interaktif dengan munculnya tanggapan dari audiens. Ketua Program Studi Manajemen Bencana, Kolonel Caj. Dr. Kusuma, M.Si memberikan pencerahan lain terkait kepemimpinan dan perdamaian dengan merujuk pada foto-foto tokoh perdamaian nasional yang terpajang rapi di ruang kelas Damai dan Resolusi Konflik seperti K. H. Agus Salim, Jenderal TNI (ANM) Oerip Soemahardjo, Jenderal TNI (ANM) Gatot Soebroto yang memiliki karakteristik yang perlu dipedomani jika ingin berhasil sebagai pemimpin seperti: siap berkorban, memulai inisiatif, kemampuan mediasi untuk menyambungkan pendapat-pendapat yang berbeda dan pantang menyerah. Menutup kegiatan ini, seluruh narasumber beserta audiens yang hadir baik secara offline dan online melakukan sesi foto bersama yang menandakan berakhirnya kegiatan bedah buku “Kepemimpinan dan Perdamaian” karya Dr. Ichsan Malik secara resmi.

We usually reply with 24 hours except for weekends. All emails are kept confidential and we do not spam in any ways.

Thank you for contacting us :)

Enter a Name

Enter a valid Email

Message cannot be empty