Batu, 16 Mei 2024 – Dekan Fakultas Keamanan Nasional Mayjen TNI Dr. Pujo Widodo,S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han) bersama Kepala Program Studi Manajemen Bencana Kolonel Caj. Dr. Kusuma, M.Si., Analis Akademik FKN Unhan RI Mayor Cba. Wilopo, S.E., M.M., M.Han., serta civitas akademika Manajemen Bencana melaksanakan kunjungan belajar ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Batu di Batu, Jawa Timur.
Rombongan diterima olej Pj. Walikota Batu Bapak Aries Agung Paewai, S.STP., M.M. Kegiatan ini diikuti oleh 15 orang Mahasiswa Pascasarjana Prodi Manajemen Bencana FKN Unhan RI angkatan ke-14.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Sekda Kota Batu Drs. Zadim Effisiensi, beliau menyampaikan dalam sambutannya bahwa Kota Batu baru terbentuk tahun 2001. Kota Batu tidak memiliki sumber daya laut maupun sumber daya tambang sehingga Kota Batu membranding sebagai kota wisata sejak 2010 sebagai bagian dari pemberdayaan Masyarakat. Karena 57% wilayah Kota Batu berada dalam Kawasan hutan, maka tak luput dari ancaman bencana yang mengintai setiap saat, sehingga Pemerintah Kota Batu melakukan berbagai Upaya dalam penanggulangan bencana, salah satu gagasan yang akan dilaksanakan dalam lima tahun kedepan ialah pembentukan Desa Wisata Tangguh Bencana. Pertemuan yang dilaksanakan di Gedung Amongtani ini harapannya memberikan hikmah dan pembelajaran positif bagi semua pihak.
Dalam Sambutannya, Dekan Fakultas Keamanan Nasional Mayjen TNI Dr. Pujo Widodo,S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han) menyampaikan terkait dengan urgensi bahwa Undang-Undang Kebencanaan sudah selayaknya dikomperhensifkan kembali mengikuti dengan geopolitik dan kondisi Nasional terkini. Isu-isu yang terproyeksi akan terjadi dimasa depan terkait dengan krisis pangan, air, dan energi sudah semestinya menjadi perhatian untuk pemerintah daerah dan masyarakat. Bencana alam, non alam, maupun bencana buatan manusia merupakan tugas kita bersama dalam tahap mitigasi, tanggap darurat bencana, dan Rehabilitasi Rekonstruksi. Kerjasama berbagai pihak, baik sipil dan militer mampu meningkatkan kapasitas masyarakat menuju Indonesia Tangguh Bencana.
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan kejadian bencana dan aksi penanggulangan bencana oleh Agung Sedayu, ST., MT. Sebagai Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu. Kota Batu yang diapit oleh Kawasan Gunung Panderman, Gunung Welirang dan Gunung Arjuna memiliki karakteristik tanah rawan bencana, longsor, banjir maupun kebakaran hutan. Dalam Rekapitulasi bencana 2023, Kota Batu mengalami 206 kejadian bencana, 73 tanah longsor, dan 47 cuaca ekstrim. Kota Batu memiliki histori bencana banjir bandang besar pada tahun 2021.
Dalam paparan ini, mahasiswa diperlihatkan dokumentasi terkait dengan penangangan bencana yang dilakukan oleh tim satgas gabungan dalam penanganan kebakaran Gunung Arjuno. Penanganan kebakaran menggunakan helicopter bantuan dari BNPB. Dalam hal ini menunjukkan sinergitas antara pusat dan daerah. Upaya pemadaman berhasil memadamkan 25 titik api. Dalam pengurangan risiko bencana banjir, Komunitas Saberpungli bergerak dari tahun 2019 membersihkan Sungai dan memberikan edukasi ke Masyarakat di sepanjang Sungai Brantas untuk sadar sampah dan meningkatkan kepedulian terhadap Sungai. BPBD Kota Batu juga telah meluncurkan edugame Ular Tangga dan Monopoli Tangguh Bencana. Media pembelajaran Pendidikan dini untuk TK dan SD sebagai sarana bermain dan edukasi kebencanaan.
Dalam Tema “Peran BPBD Kota Batu dalam penanggulangan bencana Kota Batu”, kegiatan ini melibatkan berbagai unsur pentahelix yang berada di Kota Batu. Tamu undangan meliputi Prof. Sukir Maryanto, PhD selaku Guru besar vulkanologi dan geothermal Universitas Brawijaya, Dr. Putra Agung Maha Agung. MT. Ahli Geologi struktur Politeknik Negeri Jakarta, Makmur SSi Msi, Kepala Stasiun Klimatologi Kota Malang, Dodi Eko Wahyudi dari Komunitas Sapu Bersih Nyemplung Kali (Saberpungli), perwakilan KRPH Perhutani dan Taman Hutan Rakyat Raden Soerjo, Relawan Komunitas Lokal Desa Gulukerto, Sujud Haryadi Direktur PT Selecta dan PHRI Kota Batu, serta dihadiri oleh seluruh anggota BPBD Kota Batu. Keterlibatan dari unsur penta helix memperlihatkan bahwa keterlibatan Pemerintah, Masyarakat, Akademisi, Dunia Usaha dan Media Massa dalam penanggulangan bencana merupakan kolaborasi efektif dalam pengurangan risiko bencana.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh Mahasiswa Prodi Manajemen Bencana dengan ditandai banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Mahasiswa mendapatkan banyak sekali pengalaman dalam kolaborasi pengurangan risiko bencana yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Batu serta Hubungan pentahelix dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Kegiatan ditutup dengan penyerahan cindera mata.
Selanjutnya foto Bersama. Harapannya kegiatan Kunjungan ini mampu memberikan pengalaman kepada Mahasiswa Manajemen Bencana dalam kegiatan penanggulangan bencana mewujudkan Indonesia Tangguh Bencana.