Jakarta, 7 November 2025 – Program Studi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), menghadiri kegiatan kuliah umum bertema “Penanggulangan Bencana untuk Memperkuat Keamanan Nasional yang Kokoh”. Acara yang berlangsung di Aula Merah Putih Kampus Unhan RI Sentul ini dilaksanakan secara hybrid (offline dan online melalui Zoom Meeting), dengan jumlah peserta sebanyak 1000 orang, terdiri atas 720 peserta offline dan 280 peserta online.

Peserta offline terdiri dari mahasiswa Prodi Manajemen Bencana sebanyak 20 orang dan mahasiswa kadet S1 sebanyak 700 orang, sedangkan peserta online dari mahasiswa S2 sebanyak 30 orang dan mahasiswa kadet D3 Belu sebanyak 250 orang Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya meningkatkan kapasitas akademik dan menumbuhkan kesadaran ancaman keamanan terhadap negara yang dihadapi saat ini dari bencana yang terjadi.Kuliah umum ini dihadiri juga dihadiri oleh para pejabat eselon 1, 2 dan 3 seperti Kasatwas, Warek I, Warek III, Warek IV, serta para dosen Unhan RI.

Wakil Rektor III Unhan RI, Mayjen TNI Dr. Totok Imam, M.M, membuka kegiatanya dengan menekankan pentingnya pembahasan tentang kesadaran akan terjadinya bencana di lingkungan civitas akademika Unhan Ri, sehingga timbul kepedulian terhadap lingkungan sekitar seperti pembersihan sampah agar tidak tergenang dan menimbulkan bencana banjir” tegasnya. Disampaikan juga pentingnya untuk selalu waspada terhadap situasi dan kondisi cuaca yang terjadi pada saat sekarang yang tidak menentu, sehingga akan menimbulkan ketangguhan.

Sebelum sesi pemaparan dimulai, kegiatan dipandu oleh Laksma TNI (Purn) Dr. Ikhwan Syahtaria, S.Sos., M.M, Dosen Tetap Program Studi Manajemen Bencana, yang berperan sebagai moderator dan memastikan jalannya diskusi berlangsung tertib dan interaktif.

Kuliah ini menghadirkan narasumber utama. adalah Letnan Jenderal TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M, Kepala Badan nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada kesempatan tersebut beliau menyampaikan pentingnya pengetahuan dan kesadaran terhadap bencana di lingkungan Kampus Unhan RI. Indonesia merupakan laboratorium bencana baik bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial atau bencana kemanusiaan, serta bencana yang diakibatkan oleh perbuatan manusia. Menutup paparannya, beliau menegaskan, penanggulangan bencana harus menggunakan manajemen mulai dari prabencana, tanggap darurat, dan pascabencana, serta melibatkan berbagai macam stake holder atau pentaheliks terdiri dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa, sehingga bencana dapat di antisipasi sedini mungkin dan dapat mengurangi korban bencana yag timbul baik itu korban jiwa, harta benda, psikologis serta kerugian lingkungan yang terjadi karena kerusakan baik itu rusak berat, sedang maupun ringan.

Sesi diskusi berlangsung aktif dan konstruktif. Para peserta yang sebagian besar mahasiswa Program Studi Manajemen Bencana Cohort I5 dan Cohort I6 serta kadet mengajukan pertanyaan kritis seputar bencana dan kaitannya kebencanaan dengan stabilitas keamanan mengemuka dalam sesi tanya jawab, mencerminkan tingginya antusiasme peserta terhadap isu strategis ini.

Sebagai bentuk apresiasi, Unhan RI menyerahkan sertifikat dan plakat penghargaan kepada narasumber. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Rektor III Unhan RI, Mayor Jenderal TNI Dr. Totok Imam, M.M, yang sekaligus menutup kegiatan secara resmi.
Melalui kegiatan kuliah umum ini, diharapkan terbangun ruang reflektif dan solutif dalam merumuskan penanggulangan bencana secara efektif dan efisien. Kegiatan ini juga mempertegas komitmen Program Studi Manajemen Bencana FKN Unhan RI dalam berkontribusi secara akademik terhadap pengembangan manajemen bencana yang tangguh dan responsif terhadap bencana.
