Hari Pertama (14 Oktober 2025) dari rangkaian Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) Program Studi Manajemen Bencana FKN UNHAN RI, sukses digelar dengan tema utama “Strengthening National Resilience Against Natural and Non-Natural Disasters: Lesson from Japan’s Experiences.”
Wakil Dekan II FKN UNHAN RI, Marsma TNI Ir. R. Anugerah Purwoko, M.Phil., Ph.D., dalam sambutannya menyoroti ancaman baru terhadap stabilitas nasional, yaitu bencana Natech (kegagalan teknologi, kecelakaan industri, dan kerusakan sistem kompleks). Beliau memuji Jepang sebagai contoh dalam menghadapi tantangan ini dengan budaya keselamatan dan tata kelola bencana yang canggih.
Dua narasumber utama memberikan paparan:
Narasumber pertama Mizan Bustanul Fuady Bisri, PhD (Asian Disaster Reduction Center)
Membahas kerangka legislatif komprehensif Jepang, termasuk regulasi Natech dan desain pembangkit nuklir tahan gempa.
Menyoroti bahwa di Indonesia, Pengurangan Risiko Bencana (DRR) Natech masih kasus per kasus dan belum sistematis. Ia menekankan perlunya pemahaman risiko Natech di tingkat lokal.
Ryoji Takahashi (JICA Expert in Comprehensive DRR Policy)
Menegaskan bahwa Penilaian Risiko (Risk Assessment) adalah langkah awal krusial untuk meyakinkan pengambil keputusan berinvestasi dalam DRR, yang harus melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta.
Belajar dari kasus Fukushima, ia menekankan pentingnya menghilangkan konsep “tak terpikirkan” dan mengutamakan keselamatan (safety first).
Pesan kuncinya adalah bahwa DRR “tidak memiliki titik akhir (no goal),” menuntut komitmen jangka panjang.
KKLN ini memberikan wawasan tentang pendekatan komprehensif, kolaboratif, dan berkelanjutan Jepang dalam menghadapi bencana, terutama Natech, sebagai pelajaran penting bagi penguatan ketahanan nasional Indonesia.