Jakarta, 7 Oktober 2025 –Program Studi Magister Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Pakar dengan tema “Mengenal Dampak dan Penyebab La Nina dan El Nino” dan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Masyarakat. Kuliah pakar ini dibuka oleh Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han selaku MC dan moderator, selanjutnya sambutan oleh Kaprodi MB, Prof. Dr. Dr. Anwar Kurniadi, yang menekankan tentang pentingnya kuliah pakar ini utuk memperkaya ilmu pengetahuan dan keiapsiagaan bencana. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid melalui pertemuan tatap muka di Kampus Salemba Unhan RI dan secara daring melalui platform Zoom, serta dihadiri mahasiswa dari berbagai cohort.
Kuliah pakar ini menghadirkan 2 narasumber ahli, narasumber pertama Dr. Armi Susandi, M.T, yang dikenal luas atas kontribusinya di bidang klimatologi dan perubahan iklim. Dalam paparan yang disampaikan, Dr. Armi Susandi menjelaskan secara komprehensif berbagai bentuk bencana yang timbul akibat fenomena yang terjadi dari La Nina dan El Nino.
El Niño adalah Pemanasan suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur yang menyebabkan perubahan pola angin dan curah hujan di seluruh dunia.
Kondisi: Suhu permukaan laut lebih hangat dari biasanya, dan angin timur melemah atau bahkan berbalik arah.
Dampak di Indonesia: Kekeringan dan gagal panen, kekurangan air bersih, peningkatan risiko kebakaran hutan dan lahan, anomali cuaca ekstrem seperti banjir dan badai hebat di beberapa wilayah.
La Niña adalah Pendinginan suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur yang juga mempengaruhi kondisi cuaca global. Nama “La Niña” berarti “anak perempuan” dalam bahasa Spanyol, dan merupakan kebalikan dari El Niño.
Kondisi: Suhu permukaan laut lebih dingin dari biasanya, dan angin timur bertiup lebih kencang.
Dampak di Indonesia: Peningkatan curah hujan yang signifikan, potensi banjir dan tanah longsor, perpanjangan musim hujan, penyediaan air yang melimpah, peningkatan produktivitas ekosistem laut, termasuk populasi ikan.
Narasumber yang kedua, Ir. Sugeng Triutomo, DESS dari Ketua Penguranga Risiko Bencana Indonesia. Pada paparannya disampaikan tentang pentingnya pengurangan risiko bencana meliputi pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi. Kesiapsiagaan ini dilakukan untuk mengabsorbsi atau mengurangi risiko yang timbul akibat dari bencana yang dapat dilakukan secara mandiri yang dilakukan induvidu dan juga dapat dilakukan berbasis masyarakat melalui kelompok relawan seperti Keluarga Tangguh Bencana, Desa Tangguh Bencana, Forum PRB, dan Karang Taruna.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 7 Oktober 2025 pukul 08.00–12.00 WIB, dan dipandu oleh dosen serta staf akademik Manajemen Bencana UNHAN RI. Para peserta aktif terlibat dalam sesi diskusi, tanya-jawab, dan refleksi terhadap berbagai kasus nyata, yang bertujuan memperkaya perspektif serta meningkatkan penurangan risiko bencana.
Dengan mengintegrasikan pendekatan akademik dan respons praktis, kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam memperkuat wawasan kritis mahasiswa terhadap upaya mitigasi risiko bencana. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai bela negara dengan menanamkan pentingnya kontribusi kalangan akademik dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana.
Kuliah Pakar ini menegaskan komitmen Prodi Manajemen Bencana Unhan RI untuk senantiasa mendorong pembelajaran inovatif dan relevan terhadap perkembangan isu-isu kebencanaan terkini, sekaligus berperan aktif dalam mendukung keamanan nasional.