Mahasiswa Prodi Keamanan Maritim Unhan RI Aktif dalam Jakarta Geopolitical Forum IX 2025: Mendorong Peran Strategis Maritim di Tengah Fragmentasi Geoekonomi Global
Jakarta, 24 Juni 2025 — Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) turut ambil bagian dalam perhelatan Jakarta Geopolitical Forum (JGF) ke-9 Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Lemhannas RI pada 24–25 Juni 2025 di Hotel Borobudur, Jakarta. Dengan tema utama “Geoeconomic Fragmentation and Energy Security”, forum ini menjadi ajang strategis bagi para pengambil kebijakan, akademisi, pelaku industri, dan pemikir global untuk berdialog tentang tantangan geopolitik dan ketahanan energi dunia.
Dalam forum ini, Program Studi Keamanan Maritim Cohort 12 Unhan RI tampil aktif sebagai representasi generasi muda akademisi pertahanan. Mahasiswa prodi ini terlibat langsung dalam sesi-sesi diskusi dan forum pleno yang membahas isu strategis dari hilirisasi energi, transformasi geopolitik, hingga rantai pasok energi global. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen Unhan RI dalam membentuk sumber daya manusia unggul yang peka terhadap dinamika lingkungan strategis, khususnya dalam konteks kepentingan maritim nasional.
Sebagai bentuk kontribusi, sebelas orang mahasiswa dari Program Studi Keamanan Maritim Cohort 12 turut hadir secara langsung dalam kegiatan ini, yaitu:
Cintya Yelena Putri, Aldy Surya A, Ahmad Ari Syahputra Pulungan, Meli Ruslinar, Ismaya Kenza C, Mayang Agustin, Auriga Putri Faradilla, Yussie Novitasari, Triyani, Atikah Inayah, dan Raesha Syahnaz. Partisipasi aktif para mahasiswa ini tidak hanya memperkuat keterlibatan akademik Unhan RI dalam isu-isu strategis, tetapi juga menjadi wahana pembelajaran langsung yang sangat relevan dengan ruang lingkup keilmuan keamanan maritim.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki kepentingan mendesak dalam menjaga keamanan dan stabilitas wilayah lautnya. Program Studi Keamanan Maritim Unhan RI secara konsisten mengembangkan pendekatan akademik dan riset yang berfokus pada isu-isu strategis maritim, termasuk fragmentasi geoekonomi, ketahanan energi, hingga implikasi geopolitik kawasan Indo-Pasifik. Partisipasi mahasiswa dalam forum seperti JGF menjadi bagian dari proses pembelajaran langsung di medan strategis, sekaligus penguatan wawasan lintas sektoral yang kontekstual.
Forum ini secara resmi dibuka oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, yang mewakili Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, karena Presiden berhalangan hadir akibat agenda mendesak. Dalam sambutannya, Bahlil menekankan pentingnya transisi energi dan hilirisasi industri sebagai respons atas situasi geoekonomi global yang makin kompleks. Ia juga menyampaikan pesan langsung dari Presiden terkait komitmen Indonesia dalam mewujudkan kemandirian energi nasional dan memperkuat posisi geopolitik Indonesia di kawasan.
Forum ini juga menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan internasional, termasuk Gubernur Lemhannas RI Dr. TB. Ace Hasan Syadzily, serta para pakar dari institusi strategis, industri energi, universitas ternama, dan organisasi internasional. JGF 2025 menjadi platform penting dalam memperkuat kolaborasi antara sektor pertahanan, industri, akademik, dan global governance menuju ketahanan nasional yang berkelanjutan.