Jakarta – Prodi Manajemen Bencana melaksanakan penjajagan kerjasama dengan PT Bukaka pada hari Selasa, 3 juni 2025 dipimpin Ketua Prodi Magister Manajemen Bencana, Kolonel Laut (K) Profesor Dr. Dr. Anwar Kurniadi dan Penelaah Tehnis Akademik FKN Unhan RI, Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han serta dosen Prodi Manajemen Bencana Dr. Ir. Sugimin Pronoto, Asean, Eng dengan narasumber Kepala Divisi Engineering PT Bukaka yang berlokasi di Jalan Raya Narogong –Bekasi Km 19,5, Bogor Indonesia.
Kegiatan dibuka oleh Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han selaku MC sekaligus moderator dilanjutkan sambutan oleh Kaprodi Magister Manajemen Bencana Profesor Dr. Dr. Anwar Kurniadi, dalam sambutannya beliau menyampaikan pentingnya Mou antara Unhan RI dengan PT Bukaka dengan tindak lanjut kerjasama antara Fakultas Keamanan Nasional khususnya Prodi Manajemen Bencana dengan PT Bukaka untuk mewadahi mitigasi bencana dalam Mata Kuliah Keamanan, keselamatan kerja dan Inovasi Teknologi Kebencanaan.
Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Ir. Syahriar Fakhrurrozi. selama satu jam menyampaikan sejarah berdirinya PT Bukaka. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1978, dan setahun kemudian, perusahaan ini mulai memproduksi mobil pemadam kebakaran. Antara tahun 1990 hingga 2000, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dan meluncurkan sejumlah produk baru, antara lain menara baja, peralatan minyak dan gas, garbarata, dan jembatan baja. Perusahaan ini kemudian mulai membangun PLTA. Pada tahun 2006, perusahaan ini keluar dari Bursa Efek Indonesia, lalu melakukan restrukturisasi utang dan kuasi reorganisasi.
Pada tahun 2012, perusahaan ini mendirikan PT Bukaka Mandiri Sejahtera untuk berbisnis di bidang pertambangan, pengolahan, dan perdagangan nikel. Pada tahun 2013, perusahaan ini juga mendirikan PT Bukaka Energi untuk berbisnis di bidang PLTA. Pada tahun 2014, perusahaan ini mengakuisisi saham PT Bukaka Forging Industries yang sebelumnya dipegang oleh PT Indonusa Harapan Masa. PT Bukaka Energi juga mengakuisisi empat perusahaan yang bergerak di bidang pengoperasian PLTMH, yakni PT Mappung Hydro Power, PT Sakita Hydro Power, PT Anoa Hydro Power, dan PT Usu Hydro Power. Pada tahun 2015, perusahaan ini kembali masuk ke Bursa Efek Indonesia dan mendirikan PT Bukaka Mega Investama untuk berbisnis di bidang jasa, perdagangan, pembangunan, industri, pertambangan, dan pertanian. Pada tahun 2016, melalui PT Bukaka Mandiri Sejahtera, perusahaan ini mengakuisisi PT Mitra Karya Agung untuk berekspansi ke bisnis peleburan. Pada tahun 2017, perusahaan ini meneken perjanjian KSO dengan Krakatau Steel, yang terdiri dari empat kontrak senilai Rp2,95 triliun untuk melakukan suplai material, pabrikasi dan ereksi, galvanisasi, dan transportasi material untuk proyek pembangunan Jalan Layang Sheikh Mohammed bin Zayed mulai dari STA 9+500 sampai STA 47+500.
PT Bukaka khususnya Divisi Engineering telah memberikan kontribusi dalam bidang kebencanaan dengan pembuatan struktur bangunan tahan gempa dengan teknology base isolation. Menurut Ir Krisna technology base isolation adalah perpaduan antara karet dan baja yang di dimodifikasi menjadi bantalan yang dibentuk lingkaran, digunakan untuk bantalan bangunan seperti jembatan, pembangunan gedung yang diletakkan di bawah kolom atau tiang-tiang bangunan. Hal ini dapa untuk meredam atau mengabsorsi goncangan yang yang disebabkan oleh gempa bumi atau goncangan dari kendaraan yang di pasang di struktur jembatan, contoh pada pemasangan di struktur bangunan yaitu pada pembangunan Rumah Sakit Uiversitas Indonesia, sedangkan pemasangan di struktur jembatan yaitu di Jembatan Youtefa di Papua.
Kegiatan selanjutnya melaksanakan kunjungan ke ruang produksi dan workshop Divisi Engineering PT Bukaka. Seluruh rangkaian acara ditutup oleh Ir. Iwan Setiawan sebagai tehnis sekaligus penasehat di PT Bukaka dilanjutkan dengan foto Bersama didepan ruang produksi dan lobi PT Bukaka