Jakarta, 16 Oktober 2025 — Mahasiswa Program Studi Magister Ketahanan Pangan Fakultas Keamanan Nasional dan Ekonomi Pertahanan Fakultas Manajemen Pertahanan Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan kunjungan study visit ke Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (16/10).
Kunjungan ini bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Nasional 2025 dan menandai satu tahun masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Momentum ini menjadi refleksi atas capaian dan arah kebijakan pangan nasional menuju Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan berkeadilan pangan.
Rombongan mahasiswa diterima langsung oleh Dr. Andriko Noto Susanto, S.P., M.P., Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, didampingi oleh Ibu Rinna Syawal, S.P., M.P. (Direktur Penganekaragaman dan Konsumsi Pangan), Ibu Yusra Egayanti, S.Si., Apt., M.P. (Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan), serta Bapak Hermawan, S.I.K., M.M. (Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan).
Dalam sambutannya, Dr. Andriko menegaskan bahwa Badan Pangan Nasional memiliki mandat strategis dalam menjaga ketahanan, kemandirian, dan keamanan pangan nasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021. Ia menekankan perlunya transformasi paradigma dari ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan, di mana Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dari produksi dalam negeri berbasis potensi sumber daya lokal.
Melalui paparan materi bertema “Isu Strategis Pangan Nasional dan Peran Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan”, Bapanas memaparkan berbagai capaian penting nasional, di antaranya:
• Penurunan angka kelaparan (Prevalence of Undernourishment) menjadi 8,27% pada tahun 2024.
• Peningkatan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi 93,5 dari target 95,2.
• Capaian pangan segar aman mencapai 93%, melampaui target 90%.
• Ketersediaan pangan strategis nasional berada pada kondisi aman berdasarkan Neraca Pangan 2025.
Selain membahas capaian dan kebijakan nasional, kegiatan ini juga menyoroti isu strategis yang sangat relevan, yakni upaya bersama memberantas mafia pangan.
Dalam sesi diskusi, didapati bahwa praktik mafia pangan—seperti penimbunan, manipulasi harga, dan penguasaan distribusi bahan pokok—dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan merugikan petani maupun masyarakat. Oleh karena itu, sinergi antar instansi, akademisi, aparat penegak hukum, dan masyarakat menjadi hal mendesak untuk menutup ruang bagi praktik curang tersebut.
“Kita tidak boleh memberi ruang bagi mafia pangan. Ketahanan pangan tidak akan tercapai tanpa keadilan distribusi. Karena itu, kita harus bersinergi memberantas mafia pangan melalui sistem yang transparan, digitalisasi rantai pasok, serta pengawasan yang kuat dari pusat hingga daerah,” tegas Dr. Andriko.
Dalam sesi berikutnya, jajaran direktorat di bawah Deputi III menjelaskan sejumlah program prioritas Bapanas, antara lain:
1. Gerakan Pangan B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman) yang mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi sehat dan bergizi.
2. Program Desa B2SA di 17 provinsi yang mendorong pemanfaatan potensi pangan lokal.
3. Penyusunan dan pengawasan standar keamanan serta mutu pangan, termasuk sertifikasi produk dan pengawasan pasar.
4. Fasilitasi mobil laboratorium keliling dan Pasar Pangan Segar Aman (PPSA) guna memperkuat sistem jaminan keamanan pangan daerah.
Dalam konteks kebijakan nasional, Bapanas juga menyoroti pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Kebijakan ini menekankan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal seperti umbi-umbian, sagu, jagung, ikan, serta hasil laut (blue food) sebagai solusi mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ekonomi desa.
Dr. Andriko menutup sesi diskusi dengan menyerukan pentingnya “Membangun Spirit Mandiri dan Berdaulat Pangan” sebagai pondasi menuju ketahanan nasional. Ia menyebut, Bapanas berkomitmen mewujudkan sistem pangan nasional yang kuat melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, dan media (ABGCM).
Kegiatan ini dihadiri oleh Mayjen TNI Dr. Rachmat Setiawibawa, S.IP., M.M., M.Tr.(Han) selaku Dekan Fakultas Keamanan Nasional, Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si., CIQnR. selaku Kaprodi Ketahanan Pangan, Dosen Ketahanan Pangan Dr. Ir. H. Mohamad Sholeh, M.Si., Dr. Abdul Rahim Saleh, S.P., M.SC, Dr. Avita Aliza Usfar, M. Si., dan Dr. Dina Hidayana, M.Sc., serta mahasiswa dari kedua program studi.
Kegiatan study visit diakhiri dengan penyerahan cendera mata dan foto bersama antara pihak Universitas Pertahanan RI dan Badan Pangan Nasional. Melalui kunjungan ini, diharapkan terjalin kerja sama strategis antara Unhan RI dan Bapanas dalam bidang riset, edukasi, serta advokasi kebijakan ketahanan pangan nasional, khususnya dalam konteks pangan sebagai bagian integral dari pertahanan non-militer Indonesia.