Jakarta, 16 Oktober 2025 — Program Studi Manajemen Bencana Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) sukses menyelenggarakan Kuliah Kerja Luar Negeri (KKLN) hari ketiga dengan tema “Strengthening National Resilience Against Natural and Non-Natural Disasters: Lesson from Japan’s Experiences”. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dari Kampus Salemba UNHAN RI dan Zoom Meeting, menghadirkan dua pakar internasional dari Jepang sebagai narasumber utama.
Acara dibuka oleh Ketua Program Studi Manajemen Bencana FKN UNHAN RI, Kolonel Laut (K) Prof. Dr. Dr. Anwar Kurniadi, S.Kp., M.Kep., mewakili Dekan FKN UNHAN RI, Mayjen TNI Dr. Rachmat Setiawibawa. Dalam sambutannya, Prof. Anwar menekankan bahwa “Strengthening National Resilience Against Natural and Non-Natural Disasters” dalam konteks tantangan kebencanaan di Indonesia sangat penting untuk dipahami. Indonesia yang memiliki potensi risiko bencana yang tinggi sangat baik bencana alam dan non alam, sangat relevan untuk belajar dari Jepang, yang merupakan negara yang unggul dalam mitigasi, kesiapsiagaan, dan manajemen bencana, baik alam maupun non-alam (termasuk zoonosis).
Sesi pertama menghadirkan Dr. Ali Haedar MD, Ph.D., FAHA., FICEP dari Kokushikan University, Tokyo, yang memaparkan konsep “Health System Resilience as National Security”. Beliau menyoroti integrasi sistem kesehatan, pertahanan, dan perlindungan sipil sebagai kunci respons bencana yang efektif. Dr. Haedar juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan sistem, bukan hanya ketersediaan obat, serta perlunya jaringan fasilitas kesehatan yang terhubung untuk menghadapi situasi darurat seperti gigitan ular atau wabah zoonosis.
Sesi kedua diisi oleh Professor Takako Izumi, Ph.D. dari Tohoku University, yang membahas pelajaran dari Gempa dan Tsunami Besar Jepang Timur (GEJET) 2011. Beliau menekankan bahwa teknologi bukan satu-satunya solusi, melainkan kapasitas manusia dan budaya pertolongan diri (self-help) serta pertolongan bersama (mutual-help) di komunitas.
Professor Izumi juga menyoroti pentingnya edukasi kebencanaan sejak usia dini dan pelibatan perempuan serta anak sebagai kelompok rentan dalam strategi pemulihan pasca-bencana.
Digelarnya kegiatan KKLN ini menjadi bagian integral dari upaya UNHAN RI dalam membentuk lulusan yang mampu berkontribusi nyata dalam penanggulangan bencana dan penguatan ketahanan nasional. Dengan belajar dari pengalaman Jepang mengenai pengelolaan risiko bencana Indonesia diharapkan dapat memperkuat sistem respons bencana yang adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.