Jakarta, 30 Juli 2025 – Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menyelenggarakan Seminar Hasil Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) dengan mengangkat tema: “Peran Pemerintah, Komunitas, dan Masyarakat dalam Pengurangan Risiko Bencana, Risiko Konflik, Peningkatan Potensi Maritim, serta Implementasi Hukum Kedaruratan di Provinsi Jawa Barat untuk Mewujudkan Keamanan Nasional.”
Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, 30 Juli 2025, bertempat di Kampus Unhan RI Salemba dan melalui platform Zoom Meeting. Seminar ini bertujuan untuk menyampaikan hasil kajian strategis mahasiswa dalam menjawab tantangan keamanan nasional melalui pendekatan lintas sektor dan multidisiplin.
Seminar dibuka oleh Keynote Speaker, Mayjen TNI Dr. Rachmat Setiawibawa, S.I.P., M.M., M.Tr. (Han), selaku Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, komunitas lokal, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas nasional melalui penguatan ketahanan terhadap bencana dan konflik, serta optimalisasi potensi kemaritiman.
Adapun tim reviewer yang memberikan masukan akademik dalam seminar ini terdiri dari:
• Dr. Ir. Agus Budianto, DEA (Penyelidik Bumi Madya PVMBG Badan Geologi Kementerian ESDM RI)
• Saiful Umam, S.St.Pi., M.M (Direktur Pengendalian Operasi Armada, Ditjen PSDK Kementerian Kelautan dan Perikanan RI)
• Apep Insan Parid, AP, M.Si (Kabid Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama, dan Ormas, Bakesbangpol Kota Bandung)
• Arief Nadjemudin, SH., M.Hum (Analis Hukum Ahli Madya Biro Hukum dan HAM Setda Provinsi Jawa Barat)
Empat mahasiswa dari masing-masing program studi di Fakultas Keamanan Nasional turut memaparkan hasil penelitian lapangan mereka, yakni:
1. Fakhri Reza (Manajemen Bencana)
2. Triyani (Keamanan Maritim)
3. Bethari Ayu A (Damai dan Resolusi Konflik)
4. Agita Asmara P.P. (Hukum Keadaan Darurat)
Diskusi dan tanya jawab yang berlangsung secara dinamis berhasil menggali berbagai perspektif penting dari para reviewer, narasumber maupun peserta. Terungkap bahwa keamanan nasional tidak dapat dibangun oleh satu sektor saja, melainkan harus menjadi hasil dari sinergi antar bidang keilmuan dan kebijakan yang saling melengkapi. Dari aspek manajemen bencana, ditekankan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi sebagai bagian dari perlindungan masyarakat secara menyeluruh untuk mengurangi dampak risiko yang mungkin terjadi. Sementara itu, dari sisi resolusi konflik, dipaparkan urgensi membangun harmoni sosial melalui pendekatan dialog dan penguatan budaya toleransi sebagai upaya mencegah terjadinya konflik sosial. Di sektor kemaritiman, disoroti pentingnya pengelolaan sumber daya laut secara berdaulat dan berkelanjutan yang tidak hanya mendukung ketahanan ekonomi, tetapi juga menjadi bagian dari kekuatan strategis bangsa. Adapun dalam aspek hukum keadaan darurat, implementasi kerangka yuridis yang tegas, responsif, dan adaptif menjadi pilar penting dalam menghadapi berbagai situasi krisis yang dapat mengancam stabilitas nasional. Keempat bidang ini merupakan fondasi integral yang, apabila dikuatkan secara bersamaan, akan memperkokoh ketahanan dan keamanan nasional Indonesia dalam menghadapi tantangan masa kini maupun yang akan datang.
Seminar ini tidak hanya menjadi wadah pertanggungjawaban akademik atas kegiatan KKDN, tetapi juga menjadi momentum penting untuk merumuskan rekomendasi kebijakan yang aplikatif di wilayah Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam konteks pengurangan risiko bencana, pengelolaan konflik sosial, penguatan potensi kemaritiman, serta implementasi hukum kedaruratan sebagai bagian integral dari ketahanan nasional.
Kegiatan ini dihadiri oleh dosen, mahasiswa, praktisi, serta mitra strategis dari berbagai instansi terkait, dan diharapkan dapat memperkuat kontribusi nyata Unhan RI dalam pembangunan keamanan nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Selanjutnya pada akhir kegiatan diakhiri dengan pemberian sertifikat sebagai apresiasi kepada penanggap dari Jawa Barat, pemapar dari keempat prodi dan juga pemapar terbaik mahasiswa Fakhri Reza dari Prodi Manajemen Bencana, kemudian dilanjutkan dengan foto bersama