Jakarta, 11 Juni 2025 – Dalam upaya memperkuat pemahaman akademik dan praktis mengenai dinamika kebencanaan kontemporer, mahasiswa Magister Program Studi Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Pakar dengan tema “Bencana Akibat Kegagalan Teknologi dan Kecelakaan Industri Memerlukan Kesiapsiagaan sejak Dini ”. Kuliah pakar ini dibuka oleh Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han selaku MC dan moderator, selanjutnya dibuka oleh Kaprodi MB, Prof. Dr. Dr. Anwar Kurniadi, yang menekankan tentang pentingnya kuliah pakar ini utuk memperkaya ilmu pengetahuan dan keiapsiagaan bencana. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid melalui pertemuan tatap muka di Kampus Salemba UNHAN RI dan secara daring melalui platform Zoom, serta dihadiri oleh para kadet dan mahasiswa dari berbagai cohort.
Kuliah pakar ini menghadirkan 2 narasumber ahli, narasumber pertama Dr. Armi Susandi, M.T, yang dikenal luas atas kontribusinya di bidang klimatologi dan manajemen risiko teknologi. Dalam paparan yang disampaikan, Dr. Armi menjelaskan secara komprehensif berbagai bentuk bencana yang timbul akibat kegagalan sistem teknologi dan kecelakaan industri, mulai dari insiden kebocoran bahan kimia hingga keruntuhan infrastruktur strategis, serta dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.
Narasumber yang kedua, Dr. Asep Supriatna, M.Si dari BNPB, Kepala Bidang Kesiapsiagaan BNPB. Pada paparannya disampaikan tentang pentingnya kita menyiapkan hal-hal yang terkait dengan kesiapsiagaan bencana untuk mengantisipasi bencana yang diakibatkan oleh kegagalan teknologi. Kesiapsiagaan ini dilakukan untuk mengabsorsi atau mengurangi risiko yang timbul akibat dari bencana yang diakibatkan oleh kegagalan teknologi seperti keterpaparan radiasi nuklir seperti kasus yang terjadi insiden kontaminasi zat radioaktif di lahan kosong Perumahan Batan Indah pada tahun 2020. Zat radioaktif yang ditemukan adalah Cesium-137 (Cs-137). Zat ini biasa digunakan dalam industri dan juga dalam dunia medis untuk terapi kanker.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 09.00–12.00 WIB, dan dipandu oleh dosen serta staf akademik Manajemen Bencana UNHAN RI. Para peserta aktif terlibat dalam sesi diskusi, tanya-jawab, dan refleksi terhadap berbagai kasus nyata, yang bertujuan memperkaya perspektif serta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi jenis-jenis bencana non-alam yang semakin relevan di era teknologi tinggi.
Dengan mengintegrasikan pendekatan akademik dan respons praktis, kegiatan ini menjadi sarana strategis dalam memperkuat wawasan kritis mahasiswa terhadap upaya mitigasi risiko bencana akibat kegagalan teknologi dan kelalaian manusia. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai bela negara dengan menanamkan pentingnya kontribusi kalangan akademik dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana.
Kuliah Pakar ini menegaskan komitmen Prodi Manajemen Bencana UNHAN RI untuk senantiasa mendorong pembelajaran inovatif dan relevan terhadap perkembangan isu-isu kebencanaan global, sekaligus berperan aktif dalam mendukung agenda pembangunan