Jakarta – Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han) memimpin kunjungan belajar Mahasiswa Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI ke Museum Intelijen Negara Badan Intelijen Negara yang dilaksanakan pada hari Kamis, 14 September 2023, berlokasi di Jl. Seno Raya, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Jumat (15/9).
Pada kegiatan kunjungan ini dihadiri Wakil Dekan Akademik, Dr. Herlina Juni Risma Saragih, M.Si., CIQnR., CIQaR, Ketua Prodi Magister Manajemen Bencana, Kolonel Caj Dr. Kusuma, M.Si, Ketua Prodi Magister Keamanan Maritim, Kolonel Laut (KH) Dr. Panji Suwarno, S.E., M.Si., CIQnR, serta Analis Akademik FKN Unhan RI, Mayor Cba Wilopo, S.E., M.M., M.Han beserta jajaran dengan tujuan meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar sejarah dengan mengunjungi museum serta melaksanakan pembelajaran aplikatif tentang intelijen Bencana,
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Sahli bidang Politik dan Keamanan BIN Mayjen TNI Mujahiddin, S.H., Beliau mengutip kata-kata yang disampaikan Bung Karno “Jangan sekali-kali melupakan sejarah.” Yang artinya sejarah mengandung nilai-nilai yang mampu dijadikan pembelajaran dalam mengambil keputusan untuk masa depan.
Museum Intelijen BIN menyimpan segudang pengetahuan untuk menggali ilmu masa lalu terkait Badan Intelijen Negara. Museum intelijen dilakukan pengembangan teknologi di zaman Jendral Polisi (Purn) Budi Gunawan. Keberadaan museum intelijen sebagai pusat sejarah, dalam hal ini museum dipercanggih dengan perangkat teknologi yang modern agar membuat kesan nyaman bagi pengunjung. Beliau menyampaikan tentang sejarah terbentuknya Museum Intelijen Negara ini, dimana pada Tanggal 14 Oktober 2014 mulai dibangun secara sistematis, lalu pada Tanggal 27 Desember 2017 Museum Intelijen Negara diresmikan oleh Presiden RI ke-7, Ir. H.Joko Widodo.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Keamanan Nasional Unhan RI Mayjen TNI Dr. Ir. Pujo Widodo, S.E., S.H., S.T., M.A., M.D.S., M.Si., M.Si (Han) menyampaikan bahwa adanya keterkaitan antara Keamanan Nasional dengan bencana buatan dimasa kini yaitu teknologi baru. Kegiatan Intelijen salah satunya digunakan sebagai dasar dalam analisis keamanan nasional. Hubungan bencana dengan intelijen adalah intelijen mencari informasi untuk dianalisa pada manajemen bencana, dan kedepan perang bukan lagi antar persenjataan dan ideologi tetapi perang melalui Teknologi Cyber.
Seluruh rangkaian kegiatan kunjungan belajar mahasiswa Fakultas Keamanan Nasional (FKN) Universitas Pertahanan RI ke Museum Intelijen Negara, diawali dengan penyerahan cinderamata dari Kepala Museum Intelijen Negara kepada Dekan FKN Universitas Pertahanan RI, begitupun sebaliknya. Dilanjutkan dengan foto bersama di depan pintu masuk museum. Museum yang dilengkapi dengan teknologi terkini ini menyajikan sejarah Intelijen negara dari masa ke masa. Dimulai dari Kemerdekaan pada Tahun 1945 hingga era digitalisasi 4.0 tahun 2023. Peserta mengkilas balik perjalanan NKRI dimasa pembentukan kemerdekaan melalui film dokumenter yang ditampilkan di teater Museum Intelijen Negara.
Kegiatan kunjungan belajar mahasiswa ini diikuti dengan antusias oleh seluruh mahasiswa Fakultas Keamanan Negara Universitas Pertahanan RI. Hal ini terlihat pada saat testimoni mencoba berbagai wahana yang ada didalam museum canggih ini, seperti Teknologi VR (Virtual Reality), pemaparan dengan hologram, dan tablet penyiapan yang menyajikan sejarah kepemimpinan BIN dari masa ke masa.
Pada museum tersebut, terdapat banyak peninggalan sejarah dan artefak pahlawan terdahulu, mulai dari masa kepemimpinan Kolonel Zulkifli Loebis hingga Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan. Di museum tersebut, juga terdapat bioskop untuk memanjakan pengunjung dengan film dokumenter perjuangan kemerdekaan RI hingga Badan Intelijen Negara (BIN) di masa mendatang. Pada masa pra kemerdekaan, Tahun 1942 pemerintah bala tantara Dai Nippon mendirikan Seinen Kuresho, dilanjutkan membentuk Seinen Dojo di Tangerang 1943 untuk melatih paramiliter pemuda pribumi. Setelah proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945, PPKI membentuk Badan Istimewa (BI) atau BKR “R”, setelah perkembangan zaman, Namanya menjadi Badan Intelijen Negara (BIN) mulai 23 November 2000 hingga saat ini.
Kunjungan ini diakhiri ramah tamah dan pembagian souvenir dari Museum Intelijen Negara kepada seluruh peserta.